Rabu, 29 Desember 2010

PT. MPF Bandung Mencoba Menutup Wesitenya

Kecerobohan PT. MPF Bandung atas pengawasan yang lemah terhadap Oknum Sang Penipu 70miliar uang nasabah, berakibat pada ditutupnya website MPF Bandung selama beberapa hari.  Hal ini dapat dilihat melalui website yang tertulis pesan "Under Construction".  Dengan demikian, semakin nyata persengkokolan antara Sang Buronan Djein Gorantokan dan Yaman Hiburan Harefa.  Sebagai informasi, bahwa dalam beberapa hari ini, Sang Buronan masih berhubungan dengan Dewan Direksi PT. MPF.

Nasabah MPF Laporkan Penipuan ke Mapolrestabes

BANDUNG, TRIBUN -- Nasabah PT Millennium Penata Futures (MPF) Bandung mendatangi Markas Polisi Resort Kota Besar (Mapolrestabes) Bandung, Selasa (28/12). Sekitar 10 orang nasabah melaporkan penipuan yang dilakukan delapan orang oknum karyawan dari perusahaan pialang perdagangan berjangka yang meliputi Indeks Saham, Valuta Asing, Crude Oil, Loco, Silver, Future Forex, dan lain-lain. Terutama dua oknum karyawan PT MPF yaitu, Yaman Hiburan Harefa sebagai chief manajer PT MPF dan Djein Gorontokan sebagai Business Manager PT MPF

Para nasabah tersebut terlihat mulai berdatangan pada pukul 11.00 WIB, Selasa (28/12). Mereka kemudian membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polrestabes Bandung. Bukti-bukti pun mereka lampirkan, antara lain kertas berisi nama-nama sekitar 175 nasabah lainnya yang menjadi korban beserta total kerugiannya.

Seri Daeli (30), salah seorang nasabah mengatakan, dari data yang sudah dikumpulkan saat ini, jumlah nasabah yang menjadi korban sebanyak 175 orang. Diperkirakan jumlah tersebut dapat bertambah karena masih ada nasabah yang belum melaporkan.

"Yang tercatat ya sekitar seratus tujuh puluh lima orang. Kalau keseluruhan mungkin bisa mencapai dua ratus orang. Bahkan jumlah kerugian juga bisa lebih dari lima puluh miliar," ujar Daeli.

Daeli sendiri mengaku baru tercatat menjadi nasabah PT MPF pada (19/11) lalu dan telah melakukan investasi sebesar Rp 50 juta. Sejak mengemuka kasus penggelapan dan penipuan ini, para nasabah yang menjadi korban telah membentuk tim untuk mengurus masalah tersebut. Tim ini sempat mengadakan pertemuan guna membahas jalan keluar dari masalah tersebut dengan Jimmy Hendrik Pardede dari PT MPF yang bertindak sebagai Branch Manager Bandung.

Namun pertemuan itu belum mendapatkan gambaran yang jelas dan jalan keluar dari permasalahan yang meresahkan nasabah yang berdomisili di berbagai kota di Indonesia. Bahkan Jimmy malah mengusulkan akan melakukan pertemuan kembali pada 4 Januari 2011 mendatang.

"Saya sendiri mendapat sms dari Yaman pada hari kamis, sehari sebelum besoknya dia kabur. Ini lihat (sambil menunjukan sms dari Yaman di ponsel). Informasi, komisi semuanya di RAPEL besok, Jumat tujuh belas desember dua ribu sepuluh. Mohon maklum. Ternyata hari itu justru dia kabur bawa uang nasabah," ujar salah seorang nasabah yang enggan menyebutkan namanya yang datang bersama Daeli.

Para nasabah yang menjadi korban pun telah menyebarkan pesan singkat dan foto kepada kerabat, teman, dan nasabah lainnya untuk mencari kedelapan oknum dari PT MPF tersebut. Khususnya dua orang yang selama ini mengurus administrasi dan berbagai hal lainnya yaitu Yaman Hiburan Harefa dan Djein Gorontokan.

Pekan lalu, kekhawatiran penipuan yang dialami nasabah  PT MPF mengemuka, berawal dari belum adanya laporan resmi investasi hingga 15 Desember 2010. Dua oknum pialang yang diduga melakukan penipuan adalah Yaman dan  Djein. Namun tidak menutup kemungkinan karyawan lain pun ikut terlibat.

Sekitar 200 nasabah dari perusahaan anggota Bursa Berjangka Jakarta dibawah pengawasan Bappebti dan merupakan anak perusahaan dari Millenium Danatama Internasional ini merasa tertipu oleh dua oknum pegawai dari perusahaan PT MPF dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 50 miliar. (dic)

Dikutip dari : http://www.tribunjabar.co.id/read/artikel/37822

Selasa, 28 Desember 2010

MPF Bandung Menghilangkan Topik Diskusi Tentang Korban Forex

Siang ini Admin Forum MPF Bandung menghilangkan topik diskusi yang membahas tentang bagaimana tanggapan Perusahaan terhadap korban Oknum Karyawan Forex MPF Bandung.  Kemungkinan besar, perusahaan sengaja mau lepas tangan.  Perusahan sebesar ini harusnya menanggapi dengan serius, mengingat jumlah nasabah dan jumlah uang yang dibawa kabur lebih dari 70miliar, setara dengan uang yang dikorupsikan oleh Gayus HP Tambunan.


Kepada dewan direksi, jangan lepaskan tanggungjawab anda.  Lakukan klarifikasi sejauh mana tanggungjawab anda, apakah sudah melaporkan ke kepolisian atau masih pending?

Diskusi Dengan Perusahaan Melalui Forum Diskusi

Bingung dengan uang anda, dan harus teriak ke siapa?  Yok, kita diskusi lewat forum diskusi MPF Bandung saja.  Dari pada turun demo di jalan raya....



Caranya, daftarkan diri anda dengan mengklik menu Register.  Selamat mencoba.

MPF Bandung Menghilangkan Jejak Sang Buronan

Sejak Senin 27 Des 2010, Pengelola telah menghapus data dan foto sang Buronan yang bernama Djein Gorantokan (DG) dan Yaman H. Harefa (YH) yang membawa kabur uang nasabah pada tanggal 18 Desember 2010.  Perusahaan berusaha untuk menghapus jejak mereka, tanpa merasa berdosa.  Perusahaan yang baik, akan bertanggungjawab terhadap gerak-gerik karyawannya, dan selalu mengontrol.  Tapi apa yang terjadi?

Menurut info yang bisa dipercaya, bahwa sampai hari ini Perusahaan masih menjalin komunikasi dengan sang Buronan.  Artinya, ada kong-kali-kong diantara direksi perusahaan dengan sang Buronan. 

Sebagian foto-foto yang dihilangkan adalah seperti tampil dibawah ini :


Foto Buronan : Djein Gorantokan (DG)

Cepat atau lambat, sang Buronan akan muncul.  Dimana mereka?  Tanyakan pada rumput yang bergoyang.  Kini, perusahaan dan kroni-kroninya hanya bisa menjulurkan lidah sambil berkata, "Kasihan deh lo...."

Kamis, 23 Desember 2010

Himbauan kepada Sdr. Yaman Hiburan Harefa Untuk Kembali Ke Jalan Yang Benar


Korban dari Oknum MPF Bandung, saat ini tercatat lebih dari 200 orang dengan nilai kerugian lebih dari 70 Milyar.  Korbannya pun tidak tanggung-tanggung, mulai dari Pendeta, Pengusaha, Karwayan Swasta dan PNS.  Banyak dari korban  yang keluarganya jatuh sakit memikirkan dana yang sudah dibawa kabur.

Beberapa dari korban, terpaksa harus jual rumah, kendaraan dan bahkan harus dipecat dari tempat pekerjaan.  Tolonglah, kasihan korban anda.

Nasabah Diminta Melaporkan Modus Penipuan Ke Polisi

Sampai saat ini nasabah belum melaporkan kecurangan yang membawa lari uang nasabah kepada pihak kepolisian. Padahal,  jika hal ini segera dilaporkan ke kepolisian maka Polisi dapat mengembangkan kasus tersebut.  Sebagai informasi, bahwa korban dari oknum MPF Bandung ini sangat bervariasi, mulai dari pengusaha, pedagang, karyawan perusahaan, anggota PNS, anggota TNI dan Kepolisian.  Tapi, mengapa sampai sekarang masih bungkam?

Suasana Duka Korban di Luar Gedung MPF Bandung pada Selasa Malam (21 Des 2010)

Harus diakui bahwa permasalahan ini pun tidak bisa diselesaikan oleh perusahaan semata. Sebab, dana yang ditransfer nasabah tersebut ada yang tidak melalui jalur resmi. Nasabah yang tertipu tersebut justru mengirimkan dana ke rekening pribadi kedua oknum yang bernama Yaman H. Harefa dan Djein Gorantokan.  Bahkan, ada yang menyerahkan secara tunai kepada oknum.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, bahwa awalnya oknum menawarkan kepada orang-orang dekatnya.  Namun, semakin lama semakin tersohor ke saudara-saudara/teman yang lain.  Oknum juga beberapa kali memberi khotbah di gereja-gereja, sehingga orang-orang pada percaya bahwa oknum tersebut tidak melakukan kecurangan.  Itulah sebabnya korbannya menjadi banyak dari hari ke hari.
Selain itu, di website MPF Bandung terpampang di menu Gallery bahwa oknum tersebut adalah orang top, sehingga semakin menguatkan rasa percaya korban.



So, sekarang apa yang harus dilakukan oleh korban? Diam saja menerima kenyataan atau menempuh jalur hukum?  Tanyakan pada rumput yang bergoyang.

Rabu, 22 Desember 2010

Nasabah MPF Bandung Menjerit

Sebanyak 200 lebih nasabah bursa valuta asing atau foreign exchange (forex) merasa tertipu oleh dua oknum pegawai dari perusahaan PT MPF Cabang Bandung dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp70 miliar, setara dengan uang korupsi yang dilakukan oleh Gayus HP Tambunan.  Kedua oknum tersebut bernama Djein Gorantokan (DG) dan Yaman H. Harefa (YH) yang membawa kabur uang nasabah pada tanggal 18 Desember 2010.

Salah satu Foto para Trader yang terpampang di Gedung MPF Bandung

Pertemuan antara nasabah PT MPF yang menuntut ganti rugi uang mereka sebesar Rp50 miliar dengan manajemen menemui jalan buntu. Dalam pertemuan yang digelar sejak Senin (20/12/2010) siang hingga Selasa (21/12/2010) dinihari tadi, tidak ada titik temu penyelesaian antara 30 perwakilan nasabah dengan manajemen.



Suasana Rapat Para Korban (21/12/2010 08:00) di Ruang Meeting Forex MPF Bandung

Pimpinan perusahaan MPF terkesan tidak bertanggungjawab terhadap nasabah yang menjadi korban penipuan.  Para korban menuntut perusahaan untuk bertanggungjawab atas kelalaiannya untuk mengawasi tindakan karyawannya, sehingga dengan mudah oknum membawa kabur uang nasabah.  Sampai saat ini, nasabah masih berupaya untuk menempuh jalur hukum.

Foto-foto oknum tersebut dapat dilihat dibawah ini, sehingga anda extra hati-hati dan segera melaporkannya ke Pihak Kepolisian.

Djein Garontokan (sebelah kiri)

Yaman H. Harefa

Atas kejadian yang dialami oleh para korban saat ini, akan menjadi pelajaran buat nasabah yang lain untuk lebih berhati-hati dengan para broker di MPF yang berkantor pusat di Jakarta ini.  Jangan percaya dengan gaya bahasa dan sikap yang kelihatan santun. Mereka adalah mafia, dan bahkan buronan kepolisian.

Hubungi kami di korban.mpfbandung[at]gmail.com untuk memuat berita tentang kasus ini atau hub : 081321240500

Berita Terkait :